Ridwan Kamil Minta Daya Mahasiswa Sunda (Damas) Tetap Eksis Jaga Entitas Sunda

PIKIRAN RAKYAT – Organisasi kemahasiswaan Sunda terbesar di Jawa Barat Daya Mahasiswa Sunda (Damas) yang kini berusia 66 tahun diminta turut berkontribusi dalam pembangunan Jabar yang selama ini alami kemajuan dan perkembangan dalam berbagai hal. Tak hanya itu Damas pun diminta untuk menjaga proses demokrasi kelak dan menjaga kebudayaan Sunda di kalangan mahasiswa.

Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Puncak acara Milangkala Damas yang ke 66, di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu, Oktober 2022.

“Jadi semua elemen masyarakat harus sukseskan proses demokrasi, dari segala hal positif. Kami pemerintah memang masih ada hal kekurangan. Jadi titip ke Damas harus jadi penengah, harus jadi pendamping, harus jadi pemadam kebakaran bukan sebaliknya,” ucap Ridwan Kamil.

Dikatakan Ridwan Kamil, saat ini pencapaian Jawa Barat sudah sangat banyak. Tetapi di antara kemajuannya tentu pasti ada kekurangan.

“Tapi harus fair-lah ya indeks-indeks mah banyak membaik yang perlu diapresiasi, tapi yang kurang-kurangnya juga kita namanya kita perbaiki dengan peran organisasi kemahasiswaan khususnya Damas yang berbasis kesundaan, alumninya hebat-hebat,”tuturnya.

Ridwan Kamil pun, meminta Damas pada 2024 nanti tetap menjaga persatuan di tengah perbedaan pilihan.

“Tapi kalau sudah urusan identitas ya bolehlah berbeda-beda, nah Damas itu harus eksis menjaga identitas budaya,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Damas Yudi Irawan mengatakan, di bawah kepemiminannya, dia ingin membawa Damas eksis di ranah kampus, pemerintah dan masyarakat.

Damas kan organiasi kader dan harus ada SDM dari kampus-kampusnya juga mahasiswa, dengan nambah SDM, ketika kita mau kolaborasi atau kerja sama dengan pemerintahan dengan prgram pemerintah akan mudah. Dua tahun kedepan eksis kembali ranah kampus pemerintahan dan bakal eksis di masyarakat juga,” ujarnya.

Diakui Yudi, saat ini, minat mahasiswa untuk tergabung dengan Damas terbilang kurang. Bahkan, nama Damas sudah tidak dikenal lagi di kalangan mahasiswa Sunda saat ini.

“Hal itu disebabkan beberapa hal dan dengan kepempinan saya sekarang kami ingin meningkatkan minat mahassiswa bergabung dengan Damas. Dulu kami punya nilai jual sekarang mah jangan jauh ke nilai dulu, minat mahasiwa atau bahkan tahu ada Damas juga belum tentu ada, kita harus ada usaha dan eksis membuat Damas lebih dikenal lagi guna menarik SDM,” katanya.

Ketua Korp alumi Damas Salim mengatakan, dalam rangkaian milangkala ke 66 Daya Mahasiswa Sunda, telah dilaksanakan beberapa rangkaian kegiatan di antaranya Donor Darah, Nyapedah Keluarga Besar Damas, dan aktivitas sosial kemasyarakatan lainnya.

Adapun tema milangkala yang ke-66 Damas adalah “Damas Ngahiji
Sauyunan Satujuan Ngahontal Udagan Paguyuban”. Pelaksanaan puncak acara diisi dengan kegiatan Istrenan Pangurus Puseur Damas, Istrenan Pangurus Cabang Damas, Istrenan Pangurus Puseur Kadamas, Apresiasi Seni, dan Orasi Ilmiah.

Pagelaran Seni akan ditampilkan oleh para anggota Daya Mahasiswa Sunda dengan karya-karyanya, dan orasi Ilmiah dengan tema “elmu luhung kasakti diri” oleh Prof. Vivi Fasuzia. Puncak acara dihadiri oleh para Tokoh Masyarakat Sunda seperti Uu Rukmana dan Ceu Popong, Ketua AMS Jabar, Alumni Damas, dan Anggota Damas dari seluruh Jawa Barat seperti Purwakarta, Kota Bandung, dan lainnya. (Novianti Nurulliah)***

Sumber: Pikiran Rakyat