Pasanggiri Tembang Sunda Cianjuran 2023

Seni Sunda Kini

Jawa Barat adalah Tanah yang merupakan anugerah terindah dari Allah s.w.t, tempat bagi jutaan penduduknya untuk tinggal, hidup, dan tumbuh bersama sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tentu saja pula sebagai salah satu bagian dari peradaban dunia. Maka dari itu, merupakan suatu kewajaran apabila masyarakat Sunda bersyukur kepada Sang Maha Pencipta karena telah dianugerahi kebudayaan dan kesenian yang begitu beragam.

Seiring dengan adanya zaman perubahan besar yang kita kenal sebagai era globalisasi, keberadaan seni budaya daerah termasuk seni cianjuran seakan tersisihkan oleh budaya asing, terlebih dengan semakin banyaknya musik-musik luar yang mendominasi di hampir semua media. Hal ini berdampak terhadap generasi muda yang kurang menyukai dan mempelajari budaya sendiri.

Sejalan dengan kemajuan kehidupan masyarakat dewasa ini, tentunya para pecinta dan pengelola seni budaya dituntut untuk secara kreatif dan inovatif dalam berkesenian agar semakin menarik dan serasi dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, di samping adanya upaya konservasi dan revitalisasi, inovasi dalam mengemas seni budaya juga mutlak diperlukan agar seni cianjuran dapat selaras dengan tuntutan zaman, sehingga mata rantai generasi penyandang seni budaya saat ini tidak kehilangan jejak kebudayaan para leluhurnya.

Berangkat dari pemikiran tersebut, tim pemrakarsa Daya Mahasiswa Sunda memandang perlu mengadakan kegiatan “Pasanggiri Tembang Sunda Cianjuran DAMAS 5.0” sebagai upaya menumbuhkan kecintaan para generasi muda terhadap seni Sunda dan respon seni cianjuran dalam menjawab kondisi kekinian. Harapannya, kolaborasi seni dan media digital senantiasa bersinergi, agar cianjuran bisa Mekar Di Sarakan Mencar Ka Mancanagara.

Tembang Sunda Cianjuran

Tembang Sunda Cianjuran adalah salah satu jenis musik tradisional di daerah Pasundan yang hidup dan berkembang sejak tahun 1834. Pada mulanya mulanya, musik ini khusus diperuntukkan bagi konsumsi para kaum bangsawan/menak, namun dewasa ini Tembang Sunda Cianjuran sudah menjadi milik berbagai lapisan masyarakat etnis Sunda. Musik ini merupakan hasil perpaduan suara panembang dengan instrumen kacapi indung, rincik, suling, dan atau rebab.

Sebagai salah satu kesenian yang cukup populer, peminat seni cianjuran dapat dikatakan cukup banyak. Persebarannya mencakup di seluruh wilayah di Jawa Barat. Penggemarnya bukan hanya di kalangan usia lanjut saja, bahkan generasi muda pun kini mulai banyak yang menekuninya. Bahkan peminat seni cianjuran tersebar di berbagai negara lain pula, seperti Amerika, Jepang, Inggris, Australia, Belanda, dan masih banyak lagi.

Tidak heran apabila tepat bulan Mei 2015, seni cianjuran dikukuhkan sebagai Warisan Budaya Tak Beda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Meski begitu, upaya pelestarian harus terus dilakukan demi menjaga eksistensi dan kemajuan seni cianjuran. Kabar hebatnya, Tembang Sunda Cianjuran akan diajukan sebagai Warisan Dunia ke Unesco.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *